Puncak Budug Asu: Info Tiket, Rute & Tips Camping Terbaru 2025

Nuvita Dwi Kartika Rukmi

Pemandangan hamparan savana hijau yang luas di Puncak Budug Asu dengan latar belakang Gunung Arjuno yang megah.

Malang Raya, sebuah kawasan di Jawa Timur yang diberkahi dengan keindahan alam luar biasa, seakan tidak pernah kehabisan destinasi untuk dijelajahi. Dari pantai-pantai eksotis di selatan hingga pegunungan megah yang menjulang gagah, selalu ada sudut baru yang menawarkan pengalaman tak terlupakan. Di antara sekian banyak pilihan, terdapat sebuah nama yang unik dan kian populer di kalangan para pencari ketenangan dan petualang: Puncak Budug Asu.

Terletak di lereng Gunung Arjuno, Puncak Budug Asu menawarkan sebuah lanskap yang berbeda dari kebanyakan puncak gunung lainnya. Bukan hutan lebat atau medan berbatu yang menjadi sajian utamanya, melainkan hamparan padang savana luas yang memanjakan mata, dihiasi pemandangan 360 derajat yang spektakuler. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Puncak Budug Asu, mulai dari sejarah namanya yang unik, keunggulan yang ditawarkan, fasilitas, harga tiket, hingga rute detail dari pusat kota Malang.

Pintasan gambar untuk paket wisata bromo

Sejarah dan Asal-Usul Nama Puncak Budug Asu yang Unik

Setiap nama tempat seringkali menyimpan cerita, begitu pula dengan Puncak Budug Asu. Bagi sebagian orang, nama ini mungkin terdengar sedikit aneh atau bahkan kasar. Dalam bahasa Jawa, “Budug” berarti penyakit kulit (seperti kudis atau koreng), dan “Asu” berarti anjing. Jika digabungkan, namanya berarti “anjing yang penyakitan”. Lantas, mengapa tempat seindah ini memiliki nama yang terkesan negatif?

Menurut cerita tutur yang beredar di masyarakat setempat, nama ini berasal dari sebuah legenda. Konon, dahulu kala ada seekor anjing setia milik seorang pertapa sakti yang tinggal di lereng Gunung Arjuno. Anjing ini menderita penyakit kulit yang parah (budug). Suatu hari, sang anjing menghilang dan ditemukan mati di puncak bukit tersebut. Untuk mengenang kesetiaan anjingnya, sang pertapa menamai bukit itu Puncak Budug Asu.

Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, nama yang unik ini justru menjadi salah satu daya tarik yang membuat orang penasaran. Nama tersebut menjadi pembeda dan mudah diingat, menjadikannya sebuah identitas kuat di tengah persaingan destinasi wisata alam di Malang. Kini, nama yang terdengar sangar itu berbanding terbalik dengan keindahan lembut dan menenangkan yang ditawarkan oleh lanskap Puncak Budug Asu.

Baca Juga : Pantai Kondang Merak: Surga Tersembunyi di Selatan Malang

Keunggulan dan Daya Tarik Utama Puncak Budug Asu

Apa yang membuat Puncak Budug Asu begitu istimewa hingga mampu menarik ratusan pengunjung setiap minggunya? Jawabannya terletak pada kombinasi keindahan alam yang unik dan aksesibilitasnya yang relatif mudah.

1. Hamparan Savana Hijau yang Fotogenik

Daya tarik utama dan paling ikonik dari Puncak Budug Asu adalah padang rumput atau savana yang membentang luas. Saat musim hujan, savana ini akan berwarna hijau segar, menciptakan pemandangan yang menyejukkan mata. Sebaliknya, saat musim kemarau, rumput akan menguning kecoklatan, memberikan nuansa eksotis layaknya savana di Afrika. Kontur perbukitan yang landai dan bergelombang menambah keindahan panorama, menjadikannya latar belakang foto yang sempurna. Banyak pengunjung yang sengaja datang hanya untuk mengabadikan momen di tengah padang rumput yang menakjubkan ini.

2. Pemandangan 360 Derajat yang Menakjubkan

Berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), Puncak Budug Asu menyajikan pemandangan alam yang lengkap tanpa halangan. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati panorama 360 derajat yang luar biasa. Di sisi utara, kemegahan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang terlihat begitu dekat dan jelas. Di sisi timur, jika cuaca cerah, puncak Gunung Semeru yang mengeluarkan asap tipis akan terlihat di kejauhan. Sementara itu, di arah lain, Gunung Penanggungan dan jajaran perbukitan lainnya melengkapi pemandangan. Saat malam tiba, gemerlap lampu kota (citylight) dari Lawang dan sekitarnya menjadi pemandangan magis tersendiri.

3. Surga bagi Para Pecinta Camping

Tenda-tenda camping berdiri di padang savana Puncak Budug Asu saat sore hari yang cerah.

Area yang luas dan relatif datar menjadikan Puncak Budug Asu sebagai lokasi camping favorit. Banyak pengunjung memilih untuk mendirikan tenda dan bermalam untuk dapat merasakan sensasi alam secara penuh. Menghabiskan malam di sini berarti Anda akan disuguhi langit malam yang bertabur bintang, jauh dari polusi cahaya perkotaan. Udara yang dingin dan suasana yang tenang menciptakan pengalaman camping yang damai dan menyegarkan.

4. Spot Sunrise dan Sunset yang Magis

Siluet pengunjung menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) yang magis di Puncak Budug Asu.

Bagi mereka yang rela bangun pagi atau menunggu hingga senja, Puncak Budug Asu menawarkan hadiah berupa pemandangan matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset) yang epik. Momen ketika sang surya perlahan muncul dari balik pegunungan, memancarkan semburat warna keemasan di langit, adalah sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Begitu pula saat matahari tenggelam, menciptakan siluet pegunungan dengan gradasi warna jingga yang dramatis.

5. Jalur Trekking yang Ramah untuk Pemula

Meskipun berada di ketinggian, jalur trekking menuju Puncak Budug Asu tergolong ramah bagi pendaki pemula. Medan yang tidak terlalu curam dan waktu tempuh yang relatif singkat (sekitar 1-2 jam jalan santai dari area parkir) membuatnya dapat diakses oleh berbagai kalangan, termasuk keluarga yang ingin memperkenalkan anak-anak pada kegiatan alam.

Simak Juga : 20 Oleh-Oleh Khas Malang Paling Populer yang Wajib Dibeli

Rute Lengkap Menuju Puncak Budug Asu dari Pusat Kota Malang

Jalur trekking berupa jalan setapak tanah menuju kawasan Puncak Budug Asu yang ramah bagi pemula.

Lokasi Puncak Budug Asu berada di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Secara geografis, lokasinya masuk dalam kawasan wisata Kebun Teh Wonosari. Apabila anda adalah wisatawan maka anda dapat memanfaatkan layanan sewa mobil atau rental motor yang banyak tersedia di kota malang. Berikut adalah rute detail jika Anda berangkat dari pusat kota Malang (misalnya Alun-Alun Tugu Malang):

  1. Arah Utara Menuju Lawang: Dari pusat kota Malang, arahkan kendaraan Anda ke utara mengikuti jalan utama menuju Surabaya. Anda akan melewati Karangploso dan kemudian masuk ke wilayah Kecamatan Singosari, lalu Lawang.
  2. Menuju Kebun Teh Wonosari: Setelah melewati Pasar Lawang, perhatikan papan penunjuk jalan di sisi kiri yang mengarah ke Kebun Teh Wonosari. Ambil belokan ke kiri tersebut dan ikuti jalan menanjak.
  3. Masuk Gerbang Kebun Teh: Anda akan tiba di gerbang utama atau loket masuk Kebun Teh Wonosari. Bayar tiket masuk kawasan kebun teh terlebih dahulu.
  4. Menuju Pos Perizinan Budug Asu: Setelah masuk, lanjutkan perjalanan mengikuti jalan utama di dalam area kebun teh. Ikuti papan petunjuk yang mengarah ke Puncak Budug Asu atau “Camping Ground”. Anda akan diarahkan menuju pos perizinan atau basecamp yang menjadi titik awal pendakian.
  5. Parkir dan Mulai Trekking: Di pos perizinan, Anda akan melakukan registrasi dan membayar tiket masuk Puncak Budug Asu. Anda dapat memarkirkan kendaraan (motor atau mobil) di area yang telah disediakan. Dari sinilah petualangan trekking Anda dimulai.

Perjalanan dari pusat kota Malang hingga area parkir Puncak Budug Asu biasanya memakan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam, tergantung pada kondisi lalu lintas. Kondisi jalan di dalam kebun teh cukup baik, namun beberapa bagian menjelang pos perizinan bisa menjadi jalanan makadam (batu yang ditata), sehingga disarankan untuk berhati-hati.

Informasi Praktis: Harga Tiket, Fasilitas, dan Jam Operasional

Untuk merencanakan kunjungan Anda ke Puncak Budug Asu, berikut adalah informasi praktis yang perlu Anda ketahui.

Harga Tiket Masuk:

Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, namun sebagai gambaran, berikut adalah estimasi biayanya per Agustus 2025:

  • Tiket Masuk Kawasan Kebun Teh Wonosari: Rp 15.000 – Rp 20.000 per orang.
  • Tiket Masuk Puncak Budug Asu: Rp 10.000 – Rp 15.000 per orang.
  • Tarif Camping: Rp 20.000 – Rp 25.000 per orang per malam.
  • Parkir Motor: Rp 5.000
  • Parkir Mobil: Rp 10.000

Catatan: Selalu disarankan untuk memeriksa informasi terbaru melalui media sosial atau sumber terpercaya sebelum berkunjung, karena harga dapat berubah sesuai kebijakan pengelola.

Jam Operasional:

Secara umum, loket Puncak Budug Asu buka 24 jam, terutama untuk mengakomodasi para pengunjung yang ingin berkemah. Namun, untuk kunjungan biasa (tidak menginap), waktu terbaik adalah pagi hingga sore hari.

Fasilitas yang Tersedia:

Sebagai destinasi wisata yang sedang berkembang, fasilitas di Puncak Budug Asu tergolong cukup memadai, meskipun sederhana. Fasilitas yang tersedia antara lain:

  • Area Parkir: Terdapat area parkir yang cukup luas untuk motor dan mobil di dekat pos perizinan.
  • Toilet: Toilet sederhana tersedia di area basecamp dan beberapa titik di area camping.
  • Warung Makanan dan Minuman: Di area basecamp, terdapat beberapa warung yang menjual makanan ringan, mi instan, kopi, dan minuman hangat untuk mengisi energi sebelum atau sesudah trekking.
  • Mushola: Tempat ibadah sederhana juga tersedia bagi pengunjung muslim.
  • Area Camping Ground: Area yang sangat luas untuk mendirikan tenda dengan pemandangan langsung ke perbukitan.

Tips Berkunjung ke Puncak Budug Asu

Agar pengalaman liburan Anda ke Puncak Budug Asu lebih maksimal dan menyenangkan, perhatikan beberapa tips berikut:

  1. Pilih Waktu Terbaik: Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau (sekitar April-September) karena cuaca cenderung cerah, jalur trekking kering, dan pemandangan pegunungan terlihat jelas.
  2. Gunakan Pakaian dan Alas Kaki yang Nyaman: Kenakan pakaian yang nyaman untuk aktivitas luar ruang dan jaket tebal karena suhu di puncak bisa sangat dingin, terutama di malam dan dini hari. Gunakan sepatu trekking atau sepatu olahraga dengan sol yang baik untuk menghindari tergelincir.
  3. Bawa Perlengkapan yang Cukup: Siapkan air minum yang cukup, makanan ringan, senter atau headlamp (jika berencana pulang malam atau camping), dan power bank.
  4. Jaga Kebersihan: Ini adalah aturan terpenting. Selalu bawa kembali sampah Anda. Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak kaki, dan jangan mengambil apapun kecuali foto. Mari kita jaga keindahan Puncak Budug Asu bersama-sama.
  5. Persiapkan Fisik: Meskipun ramah pemula, trekking tetap membutuhkan kondisi fisik yang prima. Pastikan Anda cukup istirahat sebelum melakukan perjalanan.

Ingin Berwisata di Malang Tanpa Repot ?

Hubungi kami untuk konsultasi tour Wisata Malang dan Bromo dan mulai petualangan Anda sekarang!

Kesimpulan

Puncak Budug Asu adalah bukti nyata bahwa Malang tidak pernah berhenti menawarkan kejutan. Dengan namanya yang unik, hamparan savana yang memukau, dan pemandangan pegunungan yang megah, destinasi ini berhasil menjadi primadona baru bagi para petualang dan penikmat alam. Kombinasi antara keindahan visual, akses yang relatif mudah, dan suasana yang menenangkan menjadikannya pilihan sempurna untuk melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kehidupan kota.

Apakah Anda seorang pendaki pemula yang ingin mencoba tantangan baru, seorang fotografer yang mencari lanskap epik, atau sekadar seseorang yang ingin menikmati secangkir kopi hangat di tengah alam terbuka, Puncak Budug Asu siap menyambut Anda dengan segala pesonanya. Jadi, siapkan ransel Anda dan mulailah petualangan menuju savana tersembunyi di lereng Arjuno ini.

Bagikan:

WhatsApp Chat Admin Sekarang!